Kamis, 09 Oktober 2014

Upaya Memenuhi Kebutuhan

Dalam kenyataannya untuk memperoleh berbagai alat pemuas kebutuhan tersebut ada yang dapat diperoleh dengan upayanya sendiri, diupayakan sendiri dengan bantuan pihak lain atau memang harus diperoleh dari pihak lain karena berbagai keterbatasan kemampuan untuk menyediakan sendiri.



Ketika kelompok- kelompok manusia semakin besar, mereka mulai hidup memenuhi kebutuhan secara berkelompok. Hasil seseorang dimanfaatkan untuk kepentingan kelompoknya. Setiap orang memperoleh sesuatu yang berbeda. Perbedaan perolehan itu secara  tidak langsung bercampur digunakan untuk semua orang dalam kelompok. Belum kelihatan ada tukar menukar secara langsung tetapi masing- masing dapat merasakan hasil orang lainnya.

Sampai suatu saat ketika orang- orang sudah mampu bersosialisasi dengan agak lebih baik, mulailah terjadi pertukaran secara langsung atau barter. Pertukaran dilakukan antara barang dengan barang ini disebut sebagai perdagangan primitif atau disebut barter murni. Kelebihan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok ditukarkan dengan kelebihan dari pihak lainnya. Hasil tangkapan yang berupa ikan atau hasil buruan ditukar dengan umbi- umbian atau buah- buahan. Hal ini terus berkembang sampai ketika orang- orang menetap di suatu tempat karena telah mampu bercocok tanam dan berternak.


Selanjutnya masa pertukaran murni mulai menurun pada saat orang berpikir untuk memudahkan pertukaran dengan menggunakan alat tukar tertentu yang dapat diterima semua pihak. Mereka mulai menggunakan alat tukar berupa kulit biri- biri, kulit sapi dan kulit lokan sampai akhirnya digunakan logam berupa tembaga, perak dan emas. Akhirnya logam terpilih sebagai alat tukar yang paling disukai sehingga dikenal dengan  uang tembaga, uang perak dan uang emas.



Saat perniagaan menjadi lebih modern alat tukar yang umum digunakan yaitu uang kertas, uang logam dan cek. Bahkan saat ini digunakan pula bilyet giro, order uang, cek perjalanan, kartu kredit dan kartu debit.

Ada banyak fakta yang menunjukkan bahwa sampai pada masa perdagangan modern seperti sekarang, sifat perdagangan dengan menggunakan pola yang mirip dengan barter masih terus terjadi. Salah satu pola perdagangan antarnegara yang mirip barter ialah perdagangan imbal beli. Contohnya Amerika membeli minyak dari Arab Saudi, sebaliknya sebagai imbalan pembelian itu pihak Arab Saudi membeli senjata dari Amerika. Transaksi tersebut pda hakikatnya merupakan pertukaran atau barter antara minyak dengan senjata karena tidak dilakukan dengan pembayaran memakai uang. Contoh lainnya Indonesia membeli pesawat dan helikopter tempur dari Rusia. Sebagai imbalan pembeliannya yang dilakukan Indonesia, Rusia membeli hasil- hasil pertanian dari Indonesia. Transaksi tersebut pada hakikatnya merupakan barter antara hasil pertanian dengan pesawat tempur dan helikopter. Nilai uang yang digunakan hanya untuk mengukur satuan nilai dari barang yang dibeli. Kelebihan dan kekurangan nilai dinyatakan dalam pembukuan masing- masing pihak sebagai tagihan atau beban utang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar